Pemeriksaan Akuntansi Lanjut

Nama                 : Annisa Damayanti Puspitasari

NPM                   : 21213127

Kelas                  : 4EB03

Tanggal Lahir  : 13

Tugas Hal. 256 – 259

A. PERTANYAAN KAJI ULANG
  1. (No. 1) Perbedaan antara profesional sistem (systems professional), pengguna akhir (end user), dan pemegang kepentingan (stakeholder) adalah sebagai berikut :
    1. Profesional sistem adalah orang – orang yang akan membangun sistem (analis, programmer). Mereka mengumpulkan berbagai fakta mengenai masalah dalam sistem yang telah ada, menganalisis fakta tersebut, dan merumuskan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
    2. Pengguna akhir adalah pihak untuk siapa sistem dibangun. Para penggunanya meliputi manajer, personel operasional, akuntan, dan auditor internal.
    3. Pemegang kepentingan adalah orang – orang di dalam atau di luar perusahaan yang memiliki kepentingan atas sistem terkait akan tetapi bukan merupakan pengguna akhir sistem tersebut (akuntan, auditor internal dan eksternal, komite pengarah internal).
  2. (No. 3) Tiga masalah yang menyebabkan kegagalan sistem :
    • Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
    • Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
    • Pemeliharaan atas pengembangan sistem
  3. (No. 5) Yang harus masuk ke dalam komite pengarah (steering committee) meliputi CEO, direktur keuangan, direktur informasi, pihak manajemen senior dari berbagai area pengguna, auditor internal, dan pihak manajemen senior dari layanan komputer. Tanggung jawab komite tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Mengatasi berbagai konflik yang timbul dari sistem baru.
    2. Mengkaji berbagai proyek dan menetapkan prioritas.
    3. Menganggarkan dana untuk pengembangan sistem.
    4. Mengkaji status tiap proyek yang sedang berjalan.
    5. Menentukan melalui berbagai titik pemeriksaan di seluruh SDLC apakah akan melanjutkan proyek atau menghentikannya.
  4. (No. 7) Perencanaan strategis adalah sebuah perencanaan yang melibatkan alokasi berbagai sumber daya sistem seperti karyawan (jumlah professional yang harus dikontrak), peranti keras (jumlah terminal kerja, minikomputer, dan mainframe yang harus dibeli), peranti lunak (dana yang dialokasikan untuk proyek sistem baru dan untuk pemeliharaan sistem), serta telekomunikasi (dana yang dialokasikan untuk jaringan dan EDI). Terdapat empat justifikasi untuk perencanaan sistem strategis mengapa harus dilakukan , yakni :
    1. Rencana yang berubah secara konstan lebih baik daripada tidak ada rencana sama sekali.
    2. Perencanaan strategis mengurangi komponen krisis dalam pengembangan sistem.
    3. Perencanaan strategis sistem memberikan pengendalian otorisasi untuk SDLC.
    4. Perencanaan sistem strategis memang selalu berhasil baik.
  5. (No. 9) Pendekatan desain berorientasi objek (object-oriented design) adalah suatu pendekatan yang mengembangkan sistem informasi dari berbagai komponen atau objek standar yang dapat digunakan kembali.
  6. (No. 11) Teknik utama dalam mengumpulkan fakta meliputi :
    1. observasi,
    2. keterlibatan dalam pekerjaan,
    3. wawancara personal yang dapat berupa pertanyaan dengan jawaban terbuka (open-ended question) atau kuisioner,
    4. mengkaji berbagai dokumen penting.
  7. (No. 13)
    • Sumber Data (Data Source) : Meliputi berbagai entitas eksternal seperti pelanggan atau vendor , serta sumber – sumber internal dari berbagai departemen lainnya.
    • Penyimpanan Data (Data Store) : Berbentuk file, basis data, akun, dan berbagai dokumen sumber yang digunakan dalam sistem.
    • Aliran Data (Data Flow) : Aliran data diwakili oleh perpindahan berbagai dokumen dan laporan antarsumber data, penimpanan data, pekerjaan pemrosesan, dan pengguna.
  8. (No. 15) Tujuan dari analisis sistem adalah untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan pengguna dan menspesifikasikan berbagai kebutuhan untuk sistem yang baru. Jenis informasi yang dimasukkan ke dalam laporan analisis sistem dapat berbagai temuan survei, masalah yang diidentifikasi dalam sistem yang ada, kebutuhan pengguna, dan kebutuhan sistem yang baru.
  9. (No. 17) Pendekatan dalam desain konseptual sistem :
    1. Pendekatan desain terstruktur (structured design)
    2. Pendekatan berorientasi objek (object-oriented design)
  10. (No. 19) Objek adalah sistem informasi dari berbagai komponen. Karakteristik pendekatan berorientasi objek adalah mengembangkan sistem informasi dari berbagai komponen atau objek standar yang dapat digunakan kembali.
  11. (No. 21) Yang dilibatkan dalam kelompok pengevaluasi independen dalam melakukan studi kelayakan terperinci diantaranya :
    1. Kelompok Penjamin Mutu (programmer, analis, pengguna, dan auditor internal).
    2. Tim Pengembangan.
  12. (No. 23) Klasifikasi hal – hal dibawah ini :
    1. Melatih personel (biaya yang timbul sekali)
    2. Pemrograman dan pengujian awal (biaya yang timbul sekali)
    3. Desain sistem (biaya yang timbul sekali)
    4. Biaya peranti keras (biaya yang berulang)
    5. Biaya pemeliharaan peranti lunak (biaya yang berulang)
    6. Persiapan lokasi (biaya yang timbul sekali)
    7. Sewa fasilitas (biaya yang berulang)
    8. Konversi data dari sistem lama ke sistem baru (biaya yang timbul sekali)
    9. Instalasi perlengkapan awal (biaya yang timbul sekali)
    10. Pembaruan peranti keras (biaya yang berulang)
  13. (No. 25) Kebaikan dari peranti lunak yang dikembangkan secara internal :
    1. Kemampuan untuk menghasilkan berbagai aplikasi yang memiliki spesifikasi tepat seperti yang dibutuhkan.
    2. Memberikan para pengguna aplikasi berhak cipta yang dapat secara ekonomis dipelihara.
  14. (No. 27) Karena data uji yang disimpan akan memberikan auditor kerangka rujukan untuk mendesain dan mengevaluasi berbagai pengujian audit di masa mendatang.
  15. (No. 29)
    1. Dokumentasi Desainer dan Programmer Sistem
    2. Dokumentasi Operator Komputer
    3. Dokumentasi Pengguna Akhir
B. PERTANYAAN DISKUSI
  1. (1) Menurut pendapat saya, dengan pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa perubahan yang terjadi pada sistem dapat terjadi yang mungkin dikarenakan oleh kebutuhan para pengguna yang juga berubah. Pada tahap pemeliharaan dari sistem yang sebelumnya sudah dimplementasi mungkin akan terlihat apakah sistem tersebut butuh untuk dimodifikasi atau melakukan perubahan guna untuk memenuhi kebutuhan para pengguna dan disinilah auditor dapat memberikan pendapatnya supaya sistem tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya.
  2. (3) Rencana strategis yang baik tidak berorientasi pada perincian karena rencana tersebut harus memungkinkan para spesialis sistem untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang memadai dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang relevan, seperti harga, ukuran kinerja, ukuran, keamanan, dan pengendalian.
  3. (5) Tujuan yang diberikan proposal proyek sistem ada dua, yaitu proposal tersebut meringkas berbagai temuan dari penelitian yang dilakukan pada tahap perencanaan menjadi rekomendasi umum untuk sistem baru atau untuk modisikasi sitem dan proposal tersebut menggambarkan secara garis besar hubungan antara tujuan dari sistem yang diusulkan dengan tujuan bisnis perusahaan. Tujuan ini dievaluasi oleh pihak manajemen yang bertugas untuk mengevaluasi masalah yang dianggap ada bersama dengan sistem yang diusulkan sebagai solusi yang layak dijalankan dan proses pembuatan prioritas ini harus objektif karena proposal ini menunjukkan bahwa sistem baru yang diusulkan sesuai dengan arah strategis perusahaan.
  4. (7) Menurut pendapat saya karena manajemen puncak (top management) memiliki pengaruh terhadap aktifitas data perlengkapan yang akan dibeli dan diinstal, karyawan yang dilatih, sistem didokumentasikan, dan sistem baru yang akan diinstal. Dan juga top management memiliki kendali atas keuangan perusahaan karena pada saat mengimplementasikan sistem memerlukan biaya yang besar dan memerlukan personel karena akan menghabiskan banyak jam kerja.
  5. (9) Pendekatan Terstruktur : Cara dari atas ke bawah dan seara tersusun dan bertahap biasanya berbentuk diagram aliran data dan diagram terstruktur.
Pendekatan Objek                   : Mengembangkan sistem informasi dari berbagai komponen atau objek standar yang dapat digunakan kembali.
Menurut pendapat saya, pendekatan yang lebih menguntungkan yaitu dengan menggunakan pendekatan objek. Karena dalam pendekatan ini sistem hanya mengembangkan sistem informasi dari berbagai komponen standar yang dapat digunakan kembali sehingga dapat meminimalkan waktu dan biaya pengembangan, pemeliharaan, pengujian, serta peningkatan dukungan bagi pengguna dan fleksibilitas dalam proses pengembangan.
  1. (11) Bahaya dari sudut pandang tersebut adalah jika sistem hanya memberikan manfaat yang kecil, maka sistem akan terus dipakai dan hal tersebut akan berdampak pada kerugian yang timbul karena kegagalan sistem sehingga seolah – olah kegagalan tersebut tidak terlihat. Dan juga konsumen atau pengguna yang menggunakan sistem ini tidak sepenuhnya dapat merasakan manfaatnya.
  2. (13) Menurut pendapat saya, pengembang harus menguji data yang buruk untuk mengetahui apa saja kekurangan dari data tersebut dan data uji yang disimpan ini memberikan auditor kerangka rujukan untuk mendesain dan mengevaluasi berbagai pengujian audit di masa mendatang.
  3. (15) Menurut pendapat saya, buku petunjuk itu penting karena di dalam buku petunjuk itu terdapat panduan – panduan yang berisi tentang bagaimana sistem tersebut dijalankan, gambaran umum dari sistem tersebut dan fungsinya, prosedur apa saja yang harus dilakukan secara bertahap, bagaimana instruksi untuk memulainya, dan informasi lainnya yang dibutuhkan dan yang ada dalam sistem tersebut.
  4. (17) Menurut pendapat saya, di dalam tahap desain terperinci dan tahap implementasi seorang akuntan memiliki peran yang penting. Pada tahap desain terperinci, terdapat masa melakukan percobaan desain sistem yang dimana seorang akuntan termasuk ke dalam tim pengembangan dan juga kelompok penjamin mutu. Dalam tahap ini tim pengembangan melakukan percobaan terhadap desain sistemnya untuk memastikan bahwa desain tersebut bebas dari kesalahan konseptual yang dapat diprogram masuk ke dalam sistem dan kelompok penjamin mutu mendeteksi dan memperbaiki berbagai kesalahan dalam tahap desain karenanya akan mengurangi pemrograman ulang yang mahal di kemudian hari. Pada tahap implementasi sistem, sistem yang sebelumnya sudah di desain dan diuji akan dibangun secara fisik. Pada saat proses ini melibatkan akuntan karena berbagai aktivitas dalam tahap ini melibatkan biaya yang besar dan sering kali akan menghabiskan banyak jam kerja personel daripada tahapan sebelumnya.
  5. (19) Kelayakan Hukum : Pembuat keputusan harus memastikan diri bahwa sistem yang diusulkan tidak melanggar batasan hukum yang ada. Contohnya : suatu sistem diterapkan akan tetapi melanggar privasi serta kerahasiaan yang disimpan.
Kelayakan Operasional           : Menunjukkan tingkat kesesuaian antara prosedur perusahaan yang ada dengan berbagai keahlian serta kebutuhan operasional yang baru. Contohnya : sebelum menerapkan sistem yang akan digunakan dilihat terlebih dahulu apakah layak digunakan atau tidak.
Kelayakan Jadwal                   :Berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan proyek tersebut dalam waktu yang dapat di toleransi.